Gempur86-Kupang-Pendiri dan pengawas Lembaga bantuan hukum Surya NTT, Herry Battileo,SH,.MH akhirnya bersurat kepada Kapolda NTT terkait keluhan para tenaga kesehatan yang disampaikan kepadanya. Dalam suratnya dikatakan bahwa penyunatan yang di beberkan Tenaga Kerja Kesehatan (Nakes) adalah pemotongan jasa nakes baik medis maupun non medis hal ini merupakan salah satu Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pimpinan di puskesmas. Lebih lanjut menurut advokat papan atas ini, dari penerimaan per-triwulan oknum kepala puskesmas dan bendaharanya berkolaborasi dengan KTU,memotongnya satu bulan penuh dari tiap Nakes, sehingga menurut Herry kalau pencairan tiga tahap sangat signifikan terhadap besarannya berkisar ampir Rp.80 jutaan rupiah dari jumlah nakes baik medis maupun non medis kalau diliat jumlah 80an pegawai pada satu puskesmas. Oleh karena data dan informasi akurat menurut Herry dalam suratnya meminta Kapolda NTT untuk dapat memperjuangkan hak dari ribuan nakes di NTT khususnya Puskesmas-puskesmas yang diduga kepala puskesmas, bendahara dan KTU nakal seenaknya untuk diproses hukum,
Karena seakan mereka menari-nari diatas penderitaan banyak orang. Masih menurut Herry dengan setiap bulan para nakes terima gaji mereka rata - rata diatas tanggal 15 sampai kadang tanggal 25 bulan berjalan, kasihan para nakes dan hal ini dapat berakibat buruk dalam pelayanan medis kepada masyarakat untuk berobat. Bahkan dalam setahun ada puskesmas yang mengalami kematian ibu hamil diduga keterlambatan dan pelayanannya tidak maksimal. Dengan tegas menurut Herry lewat telepon dikatakannya Kesejahteraan para medis yang sangat kecil masih juga disunat oknum pimpinan nakal pada puskesmas. Saya Menduga modusnya sama diberbagai puskesmas yang ada di NTT. Apalagi para nakes hidup dalam tekanan dan ketakutan bahwa akan dipindahkan dan lainnya tekanan dari oknum kepala puskesmas.
Kapolda NTT ketika di konfirmasi terkait hal tersebut Kapolda NTT Irjen Pol Drs.Johni Asadoma,M.Hum katakan benar, sudah terima surat dari LBH Surya NTT dan sangat atensi terhadap laporan informasi tersebut dan salah satu korban sudah berikan keterangan masih 4 orang yang kami panggil lewat surat kepada mereka untuk Senin nanti diperiksa.
(Tim Liputan)