Ribuan Masyarakat Ikuti Petang Megang Balimau, PJ Walikota Pekanbaru Berharap Jadi Event Nasional


GEMPUR86, PEKANBARU - Tradisi yang menjadi salah satu ciri khas di Kota Pekanbaru ini adalah Petang Megang. 

Petang Megang kembali dilaksanakan di Sungai Siak di Pekanbaru menyambut Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023)Sore.

Rangkaian kegiatan diawali dengan ziarah ke Makam Marhum Pekan, Makam Sultan Muhammad Ali Abduljalil Muazzamsyah yang merupakan pendiri Kota Pekanbaru berada di komplek pemakaman tersebut, kemudian dilanjutkan Shalat Ashar berjamaah di Masjid Raya Kota Pekanbaru.

Rombongan yang dipimpin Pj Walikota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP bergerak menuju Rumah Singgah Tuan Kadi dengan berjalan kaki, dimana lokasi tempat kegiatan Petang Balimau.

Ribuan masyarakat memadati Rumah Singgah Tuan Kadi di Senapelan yang menjadi pusat pergelaran Petang Megang. Dalam acara ini, tampak pula anak-anak menampilkan permainan rakyat seperti gasing, congklak, egrang, setatak, dan permainan tradisional lainnya.

Pj Walikota Pekanbaru Muflihun tampak ikut bermain gasing di acara tersebut.


Warga juga berdiri berdesakan untuk melihat anak laki-laki yang terjun bebas ke sungai setelah melompat dari Jembatan Siak III.

Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun menyampaikan, bahwa tradisi Petang Balimau digelar satu hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Muflihun berharap, tradisi  Petang Megang ini bisa terus dilestarikan dan nantinya tradisi menyambut bulan suci Ramadhan menjadi event tingkat Provinsi hingga bisa dikenal di tingkat Nasional. Caranya gimana dengan terus menggelar kegiatan ini secara rutin setiap tahun.

Dengan menjadi Event nasional, tentu masyarakat semakin kenal dengan tradisi Petang Balimau

Muflihun mengatakan bahwa tradisi ini merupakan simbol mensucikan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan dan menyebut tidak terasa sudah memasuki Ramadhan yang sangat dinantikan umat muslim di seluruh dunia.

Dirinya juga gembira pada momen melihat aneka permainan tradisional pada momen Petang Balimau serta mendorong permainan tradisional bisa semakin dikenal dengan rutin menggelar event tradisional.

Jangan sampai lupa, jangan sampai permainan tradisional ini tidak dikenal dan tetap budayakan budaya Melayu di tengah masyarakat, ujar Muflihun.(LN.Boma)