Gempur86-Garut- Kepala PKBM At Taqwa, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Irma Kharisma membongkar praktik monopoli dan tidak transparannya penggunaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di lembaga yang ia pimpin.
Dugaan monopoli dana BOP dilakukan oleh bendahara sekaligus sebagai kepala yayasan yang menanungi PKBM At Taqwa. Menurut Irma, dirinya mengaku tidak dilibatkan dalam pencairan dan pengelolaan BOP tahun 2025.
"Iya pak. Mencairkannya tanpa konfirmasi apapun, dan dicairkan oleh bendahara sekaligus pemilik yayasannya pak, yaitu bp sudrajat. Sampai sekarang pun buku tabungan PKBM At Taqwa ada di saya, tapi dana BOP sudah dicairkan tanpa sepengetahuan saya," ungkap Irma melalui sambungan Whatsapp, Rabu (26/2/2025), malam.
Disinggung soal dana PIP yang diduga tidak jelas, lagi-lagi Irma mengatakan, bahwa Sudrajat yang mengelola.
"Semua masalah PIP pak Sudrajat yang handle, aku hanya disuruh ke bank ngambil ATM nya saja," katanya.
Diperoleh informasi, peserta didik/siswa penerima PIP tahun 2024 untuk paket C di PKBM At Taqwa sebanyak 83 siswa dengan nominal dana Rp. 74.700.000.
"Soal dana bantuan untuk siswa ini dilihat datanya 83 siswa tapi ditelusuri belum jelas bagaimana penyalurannya," ungkap sumber seraya meminta identitaanya dirahasikan.
Terpisah Ketua DPW PW MOI Jawa Barat, R. Satria Santika mengatakan, setiap indikasi penyimpangan atau korupsi harus diusut tuntas.
"Kalau ada kejanggalan di lembaga pendidikan non formal tersebut maka pihak terkait harus segera turun tangan, baik Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Inspektorat, dan APH harus bertindak karena indikasinya sangat kuat," ujar Bro Tommy sapaan akrab ketua DPW PW MOI Jabar ini.
Selain soal dugaan maladministrasi, kata Tommy, juga sarat KKN.
"Kepala PKBM seharunya menjadi pelaksana dan penanggungjawab dalam pengelolaan dana BOP, tapi faktanya hanya sebatas nama saja, hanya ada dalam legalitas. Begitu juga Sudrajat sebagai ketua yayasan, seharusnya tidak merangkap sebagai bendahara, ini juga sebagai indikasi kolusi yang tidak menutup kemungkinan menjurus pada dugaan praktik korupsi," ungkapnya.
Tommy menambahkan, pengakuan Kepala PKBM At Taqwa cukup jelas sehingga perlu direspon oleh pihak terkait.
"Pernyataan kepala PKBM ini harus direspon, dia memberitahukan ada yang tidak beres dalam pengelolaan dana BOP dan PIP di PKBM At Taqwa. Karena tidak mungkin dia ngomong keluar kalau dirinya terlibat, itu artinya ada masalah," tandas Tommy.
(Red)