Gempur86-Garut- Pembangunan SDN 1 Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, diduga tidak memenuhi standar spesifikasi teknis dan kualitas.
Bagaimana tidak, Pokmas sebagai pelaksana kegiatan diduga menggunakan bahan yang terkesan asal-asalan, seperti penggunaan besi campuran 10-12 dan pasir lokal dari walungan/sungai.
Hal itu dibenarkan oleh salah seorang pekerja di lokasi pembangunan.
"Besi campuran rupina, pasir saurna mah cinaga kitu," ujarnya dalam bahasa sunda, Rabu (21/8/24).
Diketahui, pembangunan ruang laboratorium komputer, ruang guru dan ruang UKS SDN 1 Ciroyom menelan biaya Rp. 604 juta lebih bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024.
Sementara Kabid SD Dinas Pendidikan Garut, Suryana/Isur saat dihubungi malah mengarahkan untuk menghubungi pihak fasilitator atau konsultan teknis.
"Terkait pembangunan sekolah silahkan hubungi konsultan Toni ini ada nomernya," kata Isur.
Namun ketika temuan soal pembangunan di SDN 1 Ciroyom dikonfirmasikan kepada konsultan, Toni terkesan pura-pura tidak tahu dan enggan dipersoalkan.
"Tidak tahu kalaupun dilapangan seperti itu sudah terlanjur dipasangkan, jangan jadi permasalahan," ujar Toni seraya mengalihkan persoalan ke proyek DAK di wilayah utara Garut yang dianggapnya lebih parah, Selasa (17/9/24).
Menanggapi pernyataan konsultan, Ketua DPW PW/MOI Jawa Barat R. Satria Santika (Bro Tommy) mengatakan, bahwa konsultan tidak jelas pertanggungjawabannya.
"Temuan terkait dugaan ketidaksesuaian teknis maupun kualitas proyek SDN 1 Ciroyom pertama kami coba konfirmasikan ke pak Kabid Isur, mungkin karena soal teknis sehingga dia mengarahkan untuk menghubungi konsultan, tapi setelah dihubungi jawaban konsultan kurang memuaskan artinya tidak jelas bentuk tindakan atau pertanggungjawabannya seperti apa," ungkap Tommy.
Tommy menambahkan, karena proyek DAK SDN 1 Ciroyom biayanya besar pihaknya berharap Inspektorat maupun APH di Kabupaten Garut untuk turun tangan terlebih SDN 1 Ciroyom mendapat 3 paket pembangunan sekaligus disaat banyak sekolah lain yang membutuhkan biaya pembangunan.
"Kami tidak menghakimi ada korupsi maupun kolusi didalamnya tapi karena ada indikasi dilapangan dan mengingat anggarannya juga sangat besar, maka kami mengharapkan proyek DAK SDN 1 Ciroyom untuk diperiksa oleh Inspektorat atau aparat penegak hukum. Disisi lain banyak sekolah yang tidak layak dan membutuhkan bantuan sementara SDN 1 Ciroyom dapat tiga sekaligus, ini juga jadi bahan pertanyaan." tandas Tommy.
(Red)